MAKALAH
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Komputer
Yang Dibimbing Oleh M. SALEHUDIN, S.Pdi,
M.Pd
“Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar”
Disusun Oleh :
Abdul Rahman Sidik
NIM : 12.1102.0002
Jurusan : Tarbiyah
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SAMARINDA
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan, oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Samarinda,
Juni 2013
Penyusun
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola
pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar agar lebih
efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan
atau hasil belajar. Salah satunya yang terkait dengan sumber belajar. Banyak
berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Oleh karenanya, belajar-mengajar sebagai suatu proses
merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang
saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut
adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa
dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.
Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan perilaku.
Salah satu sumber belajar yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar
adalah perpustakaan dan buku. Maka dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut
mengenai pemanfaatan perpustakaan sumber belajar.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian
perpustakaan?
2. Manfaat dan fungsi perpustakaan sebagai sumber
belajar?
3. Bagaimana penggunaan perpustakaan sebagai
sumber belajar?
4. Bahan informasi apa saja yang dapat diperoleh
dalam perpustakaan?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perpustakaan
Sebelum penulis mengemukakan pengertian
perpustakaan sekolah terlibih dahulu penulis mengemukakan pengertian
perpustakaan secara umum.
Tinjauan ini dapat kita kihat dari dua segi,
yaitu:
1.
Pengertian menurut bahasa
a. Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan”
dibentuk dari kata dasar pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan
buku-buku (bahan bacaan, dsb).”[1]
b. Dalam bahasa Inggris disebut “library yang
berarti perpustakaan”.[2]
2.
Pengertian menurut istilah
a. Menurut IFIA (International Federation of Library Associations and Institutions) “Perpustakaan
merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi
dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.”[4]
b. Menurut Sutarno NS, M. Si “Perpustakaan adalah
suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang
berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemekian rupa sehingga
mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.”[5]
c. Adjat Sakri dkk “Perpustakaan adalah lembaga
yang menghimpun pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan
koleksi pustaka tersebut.”[6]
d. C. Larasati Milburga, dkk “Perpustakaan adalah
suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur
secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan
oleh pemakainya sebagai sumber informasi.”[7]
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik
suatu kesimpulan pengertian perpustakaan sesecara umum adalah suatu unit kerja
yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik
buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan
diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan
secara kontinu oleh pemakainya sebagai informasi.
B. Fungsi dan manfaat Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting
dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi
dan manfaat untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Yusuf
(2005:4) Perpustakaan sekolah memilki empat fungsi umum, yaitu:
1.
Fungsi edukatif adalah secara keseluruhan segala
fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan sekolah, terutama koleksi dapat
membantu murid dalam proses belajar.
2.
Fungsi informatif dari perpustakaan sekolah adalah
mengupayakan penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang
berhubungan dengan kepentingan guru dan murid.
3.
Fungsi kreasi bukan merupakan fungsi utama, namun sangat
penting kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi.
4.
Fungsi riset membuat koleksi yang ada di perpustakaan
sekolah menjadi bahan untuk melakukan riset atau penelitian sederhana.
Sementara menurut Cella (2012) manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah
adalah merangsang minat baca baik pada guru dan siswa, merupakan sumber
literatur yang paling dekat, perpustakaan sebagi pusat sumber informasi dan
sumber pembelajaran menulis.
Berdasarkan fungsi dan manfaat dari
perpustakaan sekolah, maka perpustakaan sekolah dapat disebut sebagai pusat
sumber belajar seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimana pada pasal 35 undang-undang tersebut
dikemukakan bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus menyediakan sumber-sumber
belajar.
Selain itu, pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut (Achsin,
1986):
1.
Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi
keterampilan mengenal sumber informasi dan pengetahuan, menentukan lokasi
sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan
katalog dan indeks, menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti
ensiklopedi, kamus, buku tahunan, dll.
2.
Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan
informasi, seperti memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah,
dan mendokumentasikan informasi dan sumbernya.
3.
Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi
informasi, seperti memahami bahan yang dibaca, membedakan antara fakta dan
opini, dan menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yang
berlawanan.
4.
Keterampilan menggunakan informasi, seperti memanfaatkan
intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, menggunakan
informasi dalam diskusi, dan menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.[8]
C. Penggunaan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan bagian intregal yang
mendukung proses belajar-mengajar. Keberadaan perpustakaan sebagai sumber
belajar dalam proses pendidikan diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:
1.
Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan
murid-murid terhadap membaca.
2.
Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar
murid-murid.
3.
Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar
mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
4.
Perpustakaan
sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
5.
Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan
kecakapan berbahasa.
6.
Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah
tanggung jawab.
7.
Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
menyelesiakan tugas-tugas sekolah.
8.
Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan
sumber-sumber pengajaran.
9.
Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid,
guru-guru dan anggota staf dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.[9]
D. Bahan Informasi di Perpustakaan
Bahan informasi yang diterima perpustakaan
sekolah terdiri dari bahan buku dan non buku.
1.
Bahan Buku
Bahan pada umumnya terbuat dari bahan kertas sebagai media rekam informasi.
Bahan buku terdiri dari buku teks, buku ajar, buku referensi, buku paket,
majalah, koran, dan lainnya.
a. Buku Teks
Buku teks adalah lembaran tercetak berisi ilmu pengetahuan atau bidang
tertentu, dan biasanya digunakan sebagai bahan pelajaran, penataran, kuliah dan
dapat dipelajari secara mandiri.
b. Buku Fiksi
Buku fiksi adalah karya tulis berupa rekaan atau karya imajinatif yang
berdasarkan khayalan belaka. Contohnya yaitu novel, drama, puisi, pantun dan
syair.
c. Buku Rujukan
Buku disusun untuk memberikan informasi tentang kata, subjek/pokok masalah,
nama orang, nama tempat, peristiwa, pustaka, angka, waktu, ukuran, dan lainnya.
Adapun jenis-jenis koleksi ini meliputi kamus, ensiklopedia, handbook, manual,
buku pegangan, direktori, bibliografi, sumber ilmu bumi dan lainya.
d. Terbitan berkala
Yakni publikasi yang direncanakan terbit secara terus-menerus tanpa
dibatasi waktu, berisi informasi baru yang menarik, dan ditulis oleh beberapa
orang. Terbitan ini terdiri dari surat kabar, majalah, jurnal, buletin, dan
lainya.
2.
Bahan Non Buku
Akhir-akhir ini bahan informasi yang dikelola perpustakaan bisa bahan non
buku bahkan berupa elektronik. Bahan-bahan itu antara lain mikrofis, film
mikro, kaset, piringan hitam, dan CD-room.[10]
a. Mikrofis
Mikrofis adalah film yang berukuran kecil, tembus cahaya, dan berisi
informasi dalam bentuk tulisan, gambar, maupun grafis yang diatur pada selembar
film secara berbanjar horisontal maupun vertikal.
b. Film mikro
Film mikro berbentuk film yang sangat kecil, digunakan untuk menyimpan,
memunculkan kembali, atau mempublikasikan duplikat dikumen, cetakan, gambar,
atau foto.
c. Kaset
Dalam dunia perfilman, kaset diartikan sebagai kotak untuk melindungi bahan
perekam gambar yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penggulung bahan
tersebut. Sedangkan dalam pengertian sehari-hari, kaset diartikan sebagai kotak
penyimpan pita suara atau gambar.
d. Piringan Hitam
Piringan hitam ini dibuat dari bahan ebonit berwarna hitam dan berbentuk
bulat pipih. Pada kedua permukaannya terdapat lekukan halus berbentuk spiral
yang menyebabkan jarum piringan hitam yang melaluinya bergetar dan menimbulkan
suara.
e. CD-Room
Alat ini merupakan wadah penyimpanan informasi berbentuk lempengan kecil
berdiameter kurang dari 5 inci yang mampu menyimpan data 500 MB sampai 1 GB.
f. E-books dan E-journal
E-books pada dasarnya merupakan distribusi muatan isi buku dalam bentuk digital.
Dalam hal ini, internet bertindak sebagai jantung pada sistem layanan e-books
dengan berbagai kemudahan dan kecepatan aksesnya. E-books memiliki kelebihan
antara lain kemudahan baca, kemudahan penelusuran, pengehematan kertas, dan
kemudahan pengalihan teks.
Sumber buku elektronik yang legal di Indonesia, antara lain dirilis oleh
Departemen Pendidikan Nasional dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik
(BSE). BSE adalah buku elektronik legal
dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar
sampai lanjut.[11]
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa peran Perpustakaan
sangat penting, terutama untuk membantu masyarakat yang ekonominya lemah.
2.
Perpustakaan sebagai penunjang untuk terselenggaranya
pendidikan disuatu Perguruan Tinggi.
3.
Perpustakaan dapat membangkitkan minat baca dan
kreaktifitas mahasiswa.
[1]
Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
(Jakarta:
Balai Pustaka, 1988). hal 713.
[2]
Nadjib Zuhdi. Kamus Lengkap Praktis 20 Juta Inggris Indonesia.
(Surabaya: Fajar Mulya,
1993). hal. 270.
[3]
Zaid Husein Al Hamid. Kamus Al-Muyassar Arab-Indonesia. (Pekalongan:
1982). hal. 494.
[4]
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Universitas
Terbuka. Depdikbud, 2003). hal. 5.
[5]
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2003).
hal.7.
[6]
Soetminah. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. (Yogyakarta:
Kanisius,1992).hal.32.
[7]
Larasati Milburga, et al. membina Perpustakaan sekolah. (Yogyakarta:
Kanisius,
1991).hal.17.
[8]
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003),
hal. 100-101.
[9]
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), hal. 5-6.
[10]
LASA Hs, Manajemen perpustakaan…, hal.47-60.
[11]
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku; Wacana Penulisan & Penerbitan,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 75-76.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar